Ahok dianggap sebagai orang yang bisa berantas mafia.

AKTUAL-Koordinator ICW, Emerson Yuntho menyatakan bahwa maraknya kasus suap yang diduga melibatkan oknum di lembaga peradilan memaparkan bahwa mekanisme dari pengawasan internal tak berjalan dengan baik.

Menurutnya, mekanisme seperti ini harusnya dapat berjalan secara berjenjang, mulai dari tingkat kepala pengadilan hingga mahkamah. Tetapi, sayang sekali hal itu tak disertai dengan ketegasan dari pejabat terkait yang melakukan pengawasan. 

“Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari buruknya pengawasan di internal pengadilan sendiri mulai dari PN, PT bahkan di MA. Mereka bergerak leluasa karena tidak ada yang mengawasi,” katanya dikutip hatree.me.
Hal ini disampaikan oleh Emerson menanggapi soal ditangkapnya kembali Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat oleh KPK.

Emerson juga menjelaskan kalau ICW tak melihat adanya sosok di lembaga peradilan yang punya ketegasan serta semangat untuk memberantas mafia ini. “Kata kuncinya ada di kepala penggadilan dan ketua MA. Kalau mereka lembek dan permissif, tidak tegas tidak mungkin bisa memberantas mafia peradilan. Memang butuh sosok seperti Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) untuk membenahi lembaga peradilan,” jelas Emerson. 

Ia menjelaskan kalau suap telah terjadi secara sistemik dan membudaya di Indonesia. Dari tingkat perkara yang kecil sampai dengan yang paling besar sekalipun. “Praktik suap ini sudah menggurita, sudah sistemik dan membudaya hampir di semua pengadilan dan dianggap lazim. Contoh sederhana ketika ada persidangan SIM banyaknya calo kumpul di pengadilan itu kan sama halnya dengan membiarkan praktik percaloan muncul,” ucapnya Emerson. [tx]

Categories:

Leave a Reply