JAKARTA - Untuk mewujudkan pembangunan Masjid Istiqlal
butuh perjuangan ekstra. Setelah ditetapkan pembangunan masjid di atas
Taman Wihelmina butuh kerja keras terlebih dahulu yang dilakukan rakyat
bersama TNI (ABRI-saat itu).
Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam menuturkan, di Taman Wihelmina terdapat bekas benteng yang harus dibongkar terlebih dahulu bila ingin membangun masjid. Pada tahun 1960, seluruh rakyat bersama ABRI melakukan kerja bakti untuk membersihkan bangunan benteng tua yang sudah tidak terpakai.
Barulah pada 24 Agustus 1961, tiang pancang untuk fondasi Masjid Istiqlal ditancapkan. “Saat itu Bung Karno yang memimpin
pemancangan tiang pertama. Beliau juga menjabat kepala bidang teknik dalam kepanitiaan pembangunan Masjid Istiqlal,” tutur Abu kepada Sindonews beberapa waktu lalu.
Abu menjelaskan, pembangunan Masjid Istiqal tidak lah mulus terdapat sejumlah hambatan terkait dinamika politik yang terjadi di
Jakarta. Bahkan, pada saat peristiwa G30 S/PKI sekitar tahun 1965, pembangunan Masjid Istiqlal sempat berhenti.
Jabatan Bung karno sebagai koordinator panitia nasional Masjid Istiqlal digantikan oleh Idham Chalid. Sejak saat itu pula, Menteri Agama KH M Dahlan mempelopori pengumpulan dana pembangunan masjid.
Meskipun mendapatkan halangan, masjid yang rencananya selesai pembangunan hingga berpuluh-puluh tahun itu, akhirnya bisa diselesaikan secara keseluruhan dalam kurun waktu 17 tahun.“Bangunan utama dapat selesai dalam waktu 6 tahun tepatnya pada 31 Agustus 1967 dan sudah dapat digunakan. Secara keseluruhan pembangunan Masjid Istiqlal diselesaikan dalam kurun waktu 17 tahun. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978,” ujar Abu. [ts]
Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam menuturkan, di Taman Wihelmina terdapat bekas benteng yang harus dibongkar terlebih dahulu bila ingin membangun masjid. Pada tahun 1960, seluruh rakyat bersama ABRI melakukan kerja bakti untuk membersihkan bangunan benteng tua yang sudah tidak terpakai.
Barulah pada 24 Agustus 1961, tiang pancang untuk fondasi Masjid Istiqlal ditancapkan. “Saat itu Bung Karno yang memimpin
pemancangan tiang pertama. Beliau juga menjabat kepala bidang teknik dalam kepanitiaan pembangunan Masjid Istiqlal,” tutur Abu kepada Sindonews beberapa waktu lalu.
Abu menjelaskan, pembangunan Masjid Istiqal tidak lah mulus terdapat sejumlah hambatan terkait dinamika politik yang terjadi di
Jakarta. Bahkan, pada saat peristiwa G30 S/PKI sekitar tahun 1965, pembangunan Masjid Istiqlal sempat berhenti.
Jabatan Bung karno sebagai koordinator panitia nasional Masjid Istiqlal digantikan oleh Idham Chalid. Sejak saat itu pula, Menteri Agama KH M Dahlan mempelopori pengumpulan dana pembangunan masjid.
Meskipun mendapatkan halangan, masjid yang rencananya selesai pembangunan hingga berpuluh-puluh tahun itu, akhirnya bisa diselesaikan secara keseluruhan dalam kurun waktu 17 tahun.“Bangunan utama dapat selesai dalam waktu 6 tahun tepatnya pada 31 Agustus 1967 dan sudah dapat digunakan. Secara keseluruhan pembangunan Masjid Istiqlal diselesaikan dalam kurun waktu 17 tahun. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978,” ujar Abu. [ts]
Categories:
Peristiwa