Presiden Joko Widodo selalu punya cara untuk merespons berbagai
isu tak sedap. Tak perlu banyak bicara, tetapi langkah yang diambil
justru terasa lebih menohok pihak-pihak tertentu.
Saat hubungan Indonesia memanas tiba-tiba saja Jokowi mengumpulkan menterinya untuk rapat. Rapat digelar di tempat tak biasa, yaitu di atas KRI Imam Bonjol, tepatnya di Perairan Natuna.
Sebelumnya para pencuri ikan asal China ditangkap. Reaksi Negeri Tirai Bambu justru berlebihan. mereka menerjunkan kapal patrolinya untuk mendekati kapal perang Indonesia yang sedang menggiring kapal Han Tan Cou 19038 di Perairan Natuna.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun langsung menambah kekuatan di kawasan Pulau Natuna. Tak hanya menambah armada untuk berpatroli, TNI juga akan menerjunkan drone untuk mengawasi pencuri ikan dari China kembali memancing di Indonesia.
"Presiden Jokowi memimpin Rapat terbatas di atas KRI Imam Bonjol untuk pengembangan wilayah Natuna #NKRI," kicau Seskab Pramono Anung dalam akun twitternya, Kamis (23/6).
Berada di atas kapal yang dilengkapi peluru kendali seolah memberi pesan agar tak mengganggu kedaulatan Indonesia. Saat itu Jokowi didampingi Panglima TNI dan kepala staf Angkatan Laut.
Sebelumnya, Jokowi tiba-tiba saja blusukan ke Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Mega proyek Rp 2,5 triliun itu mangkrak dan sekarang bak rumah hantu.
Proyek ini ternyata dijadikan bancakan. Menpora Andi Mallarangeng dan adiknya Zulkarnain Mallarangeng menjadi terpidana dalam kasus korupsi proyek ini. Begitu juga Ketum Demokrat Anas Urbaningrum yang menerima gratifikasi terkait proyek tersebut.
Kedatangan Jokowi ke Hambalang seolah menyindir pendahulunya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di era SBY lah proyek itu dikerjakan. Mimpi membangun pusat pelatihan bagi para atlet sepertinya tinggal mimpi.
Blusukan Jokowi bersamaan SBY sedang keliling Jawa untuk menyerap aspirasi masyarakat jelang Pilkada serentak. Tour De Java SBY itu berlangsung selama 16 hari. Bersama Ibu Ani Yudhoyono, SBY mengunjungi empat provinsi di Pulau Jawa.
Jika diingat lagi saat sidang putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terhadap Setya Novanto. Kala itu Jokowi mengundang para pelawak ke Istana Negara Jakarta.
Entah kebetulan yang disengaja atau tidak, Istana malam itu dipenuhi tawa ketika pimpinan DPR dalam proses meletakkan jabatannya. Jokowi sampai menitikan air mata karena tak kuat dengan guyonan Sule dkk.
Jokowi tertawa lepas serasa tanpa beban, tepat ketika Novanto sedang diliputi kegalauan menjelang kemundurannya sebagai Ketua DPR, terkait masalah 'papa minta saham' PT Freeport Indonesia. Sikap Setya jelas akan menuai polemik, sekaligus menjadi bahan yang paling banyak diperbincangkan.
"Presiden Jokowi ini memiliki pola komunikasi high contact. Seperti saat menyindir MKD dengan mengumpulkan para pelawak di Istana," kata Politikus PAN Teguh Juwarno. (merdeka.com)
Saat hubungan Indonesia memanas tiba-tiba saja Jokowi mengumpulkan menterinya untuk rapat. Rapat digelar di tempat tak biasa, yaitu di atas KRI Imam Bonjol, tepatnya di Perairan Natuna.
Sebelumnya para pencuri ikan asal China ditangkap. Reaksi Negeri Tirai Bambu justru berlebihan. mereka menerjunkan kapal patrolinya untuk mendekati kapal perang Indonesia yang sedang menggiring kapal Han Tan Cou 19038 di Perairan Natuna.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun langsung menambah kekuatan di kawasan Pulau Natuna. Tak hanya menambah armada untuk berpatroli, TNI juga akan menerjunkan drone untuk mengawasi pencuri ikan dari China kembali memancing di Indonesia.
"Presiden Jokowi memimpin Rapat terbatas di atas KRI Imam Bonjol untuk pengembangan wilayah Natuna #NKRI," kicau Seskab Pramono Anung dalam akun twitternya, Kamis (23/6).
Berada di atas kapal yang dilengkapi peluru kendali seolah memberi pesan agar tak mengganggu kedaulatan Indonesia. Saat itu Jokowi didampingi Panglima TNI dan kepala staf Angkatan Laut.
Sebelumnya, Jokowi tiba-tiba saja blusukan ke Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Mega proyek Rp 2,5 triliun itu mangkrak dan sekarang bak rumah hantu.
Proyek ini ternyata dijadikan bancakan. Menpora Andi Mallarangeng dan adiknya Zulkarnain Mallarangeng menjadi terpidana dalam kasus korupsi proyek ini. Begitu juga Ketum Demokrat Anas Urbaningrum yang menerima gratifikasi terkait proyek tersebut.
Kedatangan Jokowi ke Hambalang seolah menyindir pendahulunya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di era SBY lah proyek itu dikerjakan. Mimpi membangun pusat pelatihan bagi para atlet sepertinya tinggal mimpi.
Blusukan Jokowi bersamaan SBY sedang keliling Jawa untuk menyerap aspirasi masyarakat jelang Pilkada serentak. Tour De Java SBY itu berlangsung selama 16 hari. Bersama Ibu Ani Yudhoyono, SBY mengunjungi empat provinsi di Pulau Jawa.
Jika diingat lagi saat sidang putusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terhadap Setya Novanto. Kala itu Jokowi mengundang para pelawak ke Istana Negara Jakarta.
Entah kebetulan yang disengaja atau tidak, Istana malam itu dipenuhi tawa ketika pimpinan DPR dalam proses meletakkan jabatannya. Jokowi sampai menitikan air mata karena tak kuat dengan guyonan Sule dkk.
Jokowi tertawa lepas serasa tanpa beban, tepat ketika Novanto sedang diliputi kegalauan menjelang kemundurannya sebagai Ketua DPR, terkait masalah 'papa minta saham' PT Freeport Indonesia. Sikap Setya jelas akan menuai polemik, sekaligus menjadi bahan yang paling banyak diperbincangkan.
"Presiden Jokowi ini memiliki pola komunikasi high contact. Seperti saat menyindir MKD dengan mengumpulkan para pelawak di Istana," kata Politikus PAN Teguh Juwarno. (merdeka.com)
Categories:
Peristiwa