MYANMAR—Sejumlah warga Budha yang radikal dilaporkan merusak sebuah
masjid di di Thuye Tha Mein, Provinsi Bago, Bangkok, Kamis (23/6/2016).
Penyerangan ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat tentang
pembangunan sekolah Islam di wilayah ini. Demikian dilansir oleh Tribune, The Express. Masjid tersebut kini berada dalam kondisi rusak parah.
“Sejumlah warga Buddha merusak masjid dan membuat penduduk muslim di sana ketakutan,’’ kata seorang pejabat polisi.
Warga muslim di wilayah itu sendiri akhirnya segera terpaksa
melarikan diri ke kantor polisi, karena khawatir menjadi sasaran amuk
massa yang beringas. Di antara yang mengungsi terutama perempuan dan
anak-anak. Sampai hari kemarin, warga Muslim masih menginap di kantor
polisi.
“Semua berawal dari perdebatan dua warga yang kebetulan beragama
Islam dan Buddha. Pria muslim dan perempuan Buddha itu akhirnya terlibat
adu mulut. Warga lantas berdatangan untuk membela si perempuan,’’
terang Hla Tint, pejabat setempat kepada media.
Menurut dia, saat itu warga yang membela si perempuan lantas terlibat
dalam perseteruan. Ujung-ujungnya, para pria itu saling pukul.
Tidak lama kemudian, sekitar 200 pria mendatangi kawasan yang
penduduk mayoritasnya muslim tersebut. Mereka langsung menuju masjid
yang ada di sana. Tanpa bisa dihalangi, para pria itu merusak masjid.
“Sebagian masjid rusak parah. Massa juga merusak pagar di makam
muslim yang terletak tidak jauh dari masjid,’’ terang Hla Tint lagi.
“Kami harus bersembunyi karena ada ancaman untuk membunuh muslim.
Saya belum pernah mengalami ketakutan yang seperti ini,’’ ujar Tin Shwe
Oo—salah seorang warga Muslim Myanmar. Dia bertekad tidak akan pulang ke
rumah sebelum semua benar-benar aman.
Kini, masjid yang rusak itu disegel. Kemarin polisi masih
menginvestigasi lokasi kejadian. Penyelidikan awal menyebutkan bahwa
massa yang merusak masjid itu berasal dari Thayethamin. Sejauh ini,
belum ada satu orang pun yang diamankan polisi.
“Semua sudah terkendali. Tapi, kami memang belum menetapkan
tersangka,’’ ujar Kolonel Zaw Khin Aung, dari Kepolisian Nasional
Myanmar.
Laporan tentang pelaku pemukulan terhadap pria muslim yang cekcok
dengan perempuan Buddha itu juga sedang ditindaklanjuti. Aparat
mengimbau warga tetap tenang dan tidak mudah terpancing rumor agar tidak
timbul konflik yang lebih besar.
Categories:
Peristiwa